Senator Vokal yang juga Ketua Komite I DPD RI, Fachrul
Razi, meraih predikat baru sebagai ahli geopolitik dan geostrategi di
Universitas Indonesia setelah mempertahankan penelitiannya terkait modalitas
ketahanan Aceh, geopolitik dan geostrategi.
Dalam program yang sedang dikembangkan oleh Universitas
Indonesia melalui Program Jalur Cepat (Fast Track) yang merupakan program
percepatan pendidikan bagi mahasiswa untuk menempuh dua jenjang pendidikan
sekaligus, yaitu jenjang magister dan doktor.
Dala penelitian tahap ketua, Fachrul Razi berhasil
menyandang gelar Magister Kajian Strategik Global dengan kekhususan Ketahanan
Nasional di Universitas Indonesia (UI) seusai sukses mempertahankan sidang
penelitiannya. Selanjutnya Fachrul Razi akan menyelesaikan penelitiannya untuk
menyelesaikan tingkat doktor dengan studi penelitiannya di Aceh.
Di tengah kesibukannya sebagai wakil daerah, Fachrul
Razi tetap prioritaskan pendidikan dan tentu hal tersebut tidak mudah.
Sidang tersebut diselenggarakan di gedung Sekolah
Pascasarjana Universitas Indonesia, Jakarta, Jumat, (05/1/2024). Sidang ini
dihadiri oleh Athor Subroto, SE., M.M., M.A., Ph.D., Laksda TNI Dr. Abdul Rivai
Ras, MM.,MS,.M.Si, Dr.Drs Arthur Josias Simon Ruturambi, M.Si, Prof.Dr. Sudarsoni
Hardjosoekartoh. Dalam hasil penelitian dengan judul penelitian "Modalitas
Ketahanan Aceh Di Era Otonomi Khusus Dalam Memperkuat Ketahanan Nasional Tahun
2006 - 2021"
Sosok Senator Fachrul Razi lahir di Langsa ini
sebelumnya telah menyelesaikan pendidikan S1 di Ilmu Politik Universitas
Indonesia dan S2 Magister Ilmu Politik di Universitas yang sama tahun 2012.
Senator Fachrul Razi berharap Otonomi Khusus di Provinsi Aceh dapat
dipertahankan dan lebih di Optimalkan lagi. Selama 15 tahun, Aceh mendapatkan 2
persen dana Otsus. Sebuah perlakuan istimewa dari Pemerintah Pusat di tengah
era disrupsi pada sistem birokrasi dan desentralisasi.
"Salah satu hal penting dari penelitian ini bahwa
Otsus sangat berperan penting dalam memajukan Aceh. Selain itu Otonomi khusus
di Aceh merupakan suatu desentralisasi asimetrik, sebagai jalan tengah untuk
mewujudkan kesejahteraan masyarakat, dalam menyelesaian konflik," pungkas
Fachrul Razi.
Sebagaimana diketahui, Penerima dana otsus berbeda pada
tiap provinsi. Aceh disalurkan sebesar Rp 3,3 triliun. Papua sebesar Rp480
miliar, Papua Barat sebesar Rp 334,6 miliar, Papua Selatan Rp 375,6 miliar,
Papua Tengah Rp578,3 miliar dan Papua Pegunungan Rp740,8 miliar.
Fachrul Razi dikenal sebagai senator asal Aceh.
Kontribusinya terhadap Aceh membawanya telah menjabat sebagai anggota DPD RI
selama dua periode. Saat ini terdaftar sebagai calon DPR RI dapil 2 Aceh dari
Partai Gerindra. Selain ahli dan berkecimpung pada perpolitikan lokal Aceh dan
nasional, ia turut konsisten mendalami Ilmu kajian Global Ketahanan Nasional,
Geopolitik dan Geostrategi serta Ekonomi dan Hukum.(*)
0 Komentar